Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaPilkada

Marak Pengumpulan KTP saat Jalan Santai, Koko Ingatkan Pengalaman Buruk Ini

×

Marak Pengumpulan KTP saat Jalan Santai, Koko Ingatkan Pengalaman Buruk Ini

Sebarkan artikel ini
Ketua Tim Pemenangan Burhanudin dan Ali Reza (BEBUAT), Koko Haryanto
Example 468x60

AOK.CO.ID, BELITUNG TIMUR – Ketua Tim Pemenangan Burhanudin dan Ali Reza, mengungkapkan kekhawatirannya terkait maraknya pengumpulan KTP oleh tim kampanye pasangan calon (paslon) untuk acara jalan santai belakangan ini.

Menurut Koko Haryanto, selaku ketua tim pasangan ‘BEBUAT’ (Bersama Burhanudin ALi Reza Berkelanjutan), tindakan semacam ini menimbulkan tanda tanya besar dan dapat mengindikasikan adanya hal-hal terselubung.

Example 300x600

Pengumpulan KTP seperti ini patut diwaspadai, karena bisa saja ada dugaan penyalahgunaan identitas menjelang Pilkada 2024,” ujar Koko pada Rabu, 11 September 2024.

Ia menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan data pribadi seperti KTP, yang dapat saja digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan awal.

Lebih lanjut, Koko menegaskan bahwa Koalisi BEBUAT tidak pernah meminta masyarakat Belitung Timur (Beltim) mengumpulkan KTP mereka untuk kegiatan apa pun.

Kami sangat menghargai bahwa KTP adalah identitas yang harus dijaga. Sebagai politisi, kami paham bagaimana pola pengumpulan KTP itu bekerja, dan ini bukan hal yang bisa dianggap remeh oleh Panwaslu,” tegasnya.

Koko juga mengingatkan tentang pengalaman buruk saat pemilihan legislatif (Pileg) yang lalu, di mana praktik politik uang kerap mencederai proses demokrasi.

Karenanya Ia menekankan pentingnya menjaga politik yang bersih dan mengutamakan persaingan yang adil saat Pilkada Beltim 2024 nanti.

Politik memang membutuhkan biaya, tapi jika ukurannya hanya uang, kita tidak akan pernah mendapatkan pemimpin yang amanah dan tulus bekerja untuk rakyat,” lanjut Koko.

Selain itu pula Ia juga menyoroti bahwa modal besar yang digunakan secara berlebihan bisa mengganggu kinerja pemimpin di kemudian hari karena terikat oleh kepentingan tertentu.

Di akhir pernyataannya, Koko menegaskan bahwa praktik mobilisasi massa dengan meminta KTP adalah cara primitif yang merusak demokrasi. “Ini harus kita lawan bersama,” tutupnya dengan tegas.***

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *