Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaPilkada

Intip Latar Belakang Pendidikan Paslon di Pilkada Beltim 2024, Ternyata Ada yang Paket C

×

Intip Latar Belakang Pendidikan Paslon di Pilkada Beltim 2024, Ternyata Ada yang Paket C

Sebarkan artikel ini
Pasangan Bekawan dan Bebuat saat Deklarasi Kampanye Damai di Kantor KPU Beltim
Example 468x60

AOK.CO.ID, BELITUNG – Pilkada Beltim 2024 kali ini menghadirkan persaingan ketat antara dua pasangan calon, yaitu Pasangan Bebuat dan Pasangan Bekawan.

Kedua pasangan ini memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, yang tentunya menjadi salah satu poin pertimbangan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan. Mari kita simak lebih lanjut mengenai latar belakang pendidikan dari masing-masing calon.

Example 300x600

Latar Belakang Pendidikan Pasangan Bebuat

Burhanudin

Burhanudin, yang merupakan calon bupati dari pasangan Bebuat, memiliki latar belakang pendidikan yang cukup beragam.

Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Nusantara dan mendapatkan gelar Drs. Burhanudin kembali melanjutkan pendidikan S1 hukum di Universitas Terbuka dan berhasil terpilih sebagai wisudawan inspiratif.

Ali Reza Mahendra

Ali Reza Mahendra, calon wakil bupati dari pasangan Bebuat, tidak main-main dalam mengejar pendidikan. Setelah lulus S1 hukum di Universitas Indonesia. Ali Reza melanjutkan S2 ke Monash University, Australia. Di sana, ia mengambil jurusan kebijakan publik dan manajemen.

Latar Belakang Pendidikan Pasangan Bekawan

Kamarudin Muten

Kamarudin Muten, atau yang akrab disapa Afa, memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dengan Burhanudin. Ia menyelesaikan program paket C pada tahun 2014.

Khairil Anwar

Khairil Anwar, yang menjadi calon wakil bupati dari pasangan Bekawan, merupakan lulusan SMA Pergib Manggar tahun 1983.

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Pemimpin dalam Pemerintahan
Latar belakang pendidikan dapat berpengaruh dalam pemilihan bupati dan wakil bupati, baik dalam pandangan pemilih maupun dalam kinerja pemerintahan. Berikut adalah beberapa aspek pengaruhnya:

1. Pandangan Pemilih

Gelar akademik sering dianggap sebagai indikator kapabilitas dan kecakapan calon dalam memahami masalah yang kompleks serta mengambil keputusan yang tepat. Pemilih mungkin melihat kandidat dengan gelar akademik tinggi lebih berkompeten dan memiliki kemampuan manajerial yang baik.

Gelar akademik bisa meningkatkan daya tarik seorang kandidat, terutama di kalangan pemilih yang menghargai pendidikan. Ini bisa menjadi faktor penentu saat pemilih ragu untuk menentukan pilihan.

2. Kinerja Pemerintahan

Gelar akademik di bidang yang relevan, seperti administrasi publik, hukum, atau ekonomi, dapat membantu kepala daerah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang lebih efektif dan efisien.

Kandidat dengan latar belakang akademik mungkin lebih cenderung menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan, seperti analisis data dan riset, yang dapat meningkatkan kualitas kebijakan dan program pemerintahan.

Kepala daerah dengan pendidikan tinggi mungkin lebih baik dalam manajemen sumber daya manusia dan keuangan, yang esensial dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan transparan.***

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *