AOK.CO.ID, BELITUNG TIMUR – Burhanudin, Calon Bupati petahana menyampaikan perjuangannya dalam memimpin Belitung Timur (Beltim) selama 3,5 tahun terakhir.
Dalam kampanye dialogis, Minggu 29 September di Kecamatan Kelapa Kampit, Burhanudin dengan tulus menceritakan tantangan besar yang dihadapinya, terutama saat menghadapi pandemi COVID-19.
“Saya ini tidak pernah lelah melayani bapak dan ibu semua. Pemerintah Daerah Beltim berjuang selama dua tahun menghadapi COVID-19. Dokter dan perawat berjuang keras menyelamatkan nyawa kita pada saat itu,” ungkap Burhanudin dengan nada sedih.
Burhanudin juga menyoroti program pembangunan infrastruktur di Kelapa Kampit yang dijalankan selama masa kepemimpinannya.
“Pengaspalan jalan ke ujung Selendang akan dilakukan pada tahun 2025, selanjutnya saya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Beltim untuk mengurus izin pinjam pakai jalan ke Sabangruk untuk masyarakat,” imbuhnya.
Tak hanya pembangunan fisik, Burhanudin juga menegaskan bahwa pemerintah daerah memprioritaskan anggaran untuk menangani pandemi COVID-19, demi kemanusiaan dan kesehatan masyarakat Beltim.
Ia mengingat perjuangan selama pandemi yang penuh kesedihan dengan banyaknya nyawa yang harus diselamatkan dan keluarga yang perlu dibantu selama masa krisis tersebut.
“Ada banyak dokter dan perawat yang bekerja dengan risiko tinggi selama pandemi. Kita semua berjuang, bapak ibu, jadi kalau ada yang ngomong Burhanudin tidak bekerja itu fitnah,” ujarnya dengan ekspresi penuh haru.
Pernyataan Burhanudin ini membawa suasana haru di tengah warga yang hadir. Mereka terdiam dan merenung, seolah terbawa oleh suasana sedih yang disampaikan oleh sang Bupati.
Sementara itu, Ali Reza Mahendra, calon Wakil Bupati Beltim, turut memberikan penghargaan tinggi atas kinerja Burhanudin selama menjabat.
Ia bilang Burhanudin telah berjuang keras melawan pandemi hingga Beltim mencapai nol kasus COVID-19.
“Berdirinya kita di sini hari ini adalah hasil dari kerja keras Pak Burhanudin yang memimpin dengan baik selama pandemi,” ungkap Ali Reza.
Ali Reza juga menekankan bahwa memimpin pemerintahan bukanlah tugas yang mudah. “Tidak gampang, bapak ibu, bekerja sebagai bupati. Setiap kebijakan harus dibuat sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Mengelola pemerintahan tidak sama dengan mengelola perusahaan yang hanya fokus pada supply and demand (penawaran dan permintaan),” jelasnya. Oleh karena itu, menurutnya, pengalaman Burhanudin sangat diperlukan untuk membangun Beltim yang berkelanjutan.
Pengalaman Burhanudin dalam memimpin selama 3,5 tahun, terutama di tengah krisis COVID-19, menunjukkan dedikasinya untuk masyarakat Beltim.***
