AOK.CO.ID – “Ganti Laok”, demikian bunyi spanduk yang sengaja ditebar sepanjang jalan wilayah Belitung Timur menjelang masa akhir kampanye Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) 2024.
Saya tersenyum, hati terasa tergelitik. Sekiranya saya menerka, mungkin yang dimaksud adalah ganti pemimpin.
Lagi-lagi saya tersenyum, ada benarnya juga. Soal ‘laok’ tentunya tak lebih dari sebuah selera, ya selera.
Sebagai umumnya Orang Melayu Belitung, nasi adalah makanan pokok, dan tentunya ada lauk yang dijadikan pasangan nasi, sesuai selera.
Kembali saya tersenyum, wajar juga kalau ‘laok’-nya musti berganti dengan menu yang lebih sehat, sedap dan lezat, selera bertambah, gizi pun tercukupi.
Relevan juga jikalau dalam ajang Pemilukada Belitung Timur ini, perumpamaan ‘ganti laok’ diibaratkan; bupati itu ‘nasi’-nya, dan wakil bupati itu ‘laok’-nya. Makan pokok tetap nasi, hanya saja laok yang saat ini terhidang adalah laok yang jauh lebih segar, lebih sehat, lebih lezat, dan padat gizi.
Jadi, tanggal 27 November 2024 nanti ganti saja ‘laok’-nya, lagian apa enaknya makan mie laok sisa kemarin?***
Kampong Mengkubang 20 November 2024.