AOK.CO.ID, BELITUNG – Tahukah kalian, di jaman Isyak Meirobie, Belitung jadi miniatur Indonesia. Berbagai suku bangsa dan agama hidup aman serta damai di Bumi Negeri Laskar Pelangi.
Saat ini berbagai suku seperti Jawa, Sunda, Madura, Bugis hingga Dayak hidup berdampingan tanpa adanya perselisihan antara suku, seperti yang terjadi di beberapa pulau lainnya.
Tidak hanya itu, pendatang dari luar ke Belitung bebas membuat organisasi sini. Seperti Paguyuban Suku Jawa Belitung (Penjabel), Paguyuban Suku Sunda (Pakuda) dan Komunitas Madura.
Mariyanto salah satu warga Kebumen, Jawa Tengah yang saat ini merantau di Belitung mengatakan, dirinya sudah empat tahun berdagang bakso di Belitung. Tepatnya pada saat Isyak Meirobie menjabat wakil bupati.
Selama dia berdagang di Belitung, dia tidak pernah mendapat intimidasi atau berkelahi dengan warga lokal gara – gara perbedaan Suku. Hal itu yang membuatnya betah di Belitung.
“Orang tua selalu takut kalau anaknya bekerja di luar. Tapi ketika orang tua saya, kita bawa ke Belitung, akhirnya mereka tidak kuatir lagi,” kata Pria yang akrab disapa Yanto ini.
Tidak hanya itu, di Belitung juga bebas siapapun membuat organisasi. Khususnya klub sepakbola. Di Belitung ada beberapa organisasi klub bola, yang diluar sering berantem.
Seperti The Jack Mania dan juga Viking Persib Bandung. Di Belitung ternyata juga ada loh. Yakni The Jack Mania Belitung dan Viking District Belitung.
“Di Belitung meski ada dua suporter itu, namun tidak ramai sampai berkelahi. Malahan mereka akur, setiap kali ada nobar mereka selalu datang,” pungkasnya. ***