AOK.CO.ID, BELITUNG – Hey, masih ingatkah kalian masyarakat di bumi laskar pelangi, bahwa penerbangan di Belitung pernah berjaya loh. Yaitu pada saat Isyak Meirobie menjabat sebagai Wakil Bupati Belitung tahun 2018 lalu.
Saat itu, ada banyak penerbangan domestik dan juga internasional. Bahkan, status Bandara HAS Hanandjoeddin juga menjadi bandara internasional, mengalahkan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.
Waktu itu, di Belitung ada beberapa penerbangan domestik. Seperti dari Belitung – Jakarta. Belitung – Pangkalpinang. Dan juga yang sangat dikenang yakni dari Belitung langsung ke Kota Kembang, Bandung.
Sedangkan untuk penerbangan Internasional dari Kuala Lumpur – Tanjungpandan (PP). Dan juga dari Tanjungpandan – Singapura (PP). Bahkan sempat ada wacana akan ada penerbangan dari Belitung ke Cina.
Adanya penerbangan internasional dan domestik yang sangat banyak, tidak lepas dari peran Isyak Meirobie. Karena pria kelahiran Pulau Belitung ini piaway dalam melakukan lobi-lobi.
Alhasil, sejumlah maskapai lokal seperti Sriwijaya, Garuda, Lion Air, Batik Air dan maskapai internasional Air Asia melakukan penerbangan di Pulau Belitung. Hal itu berdampak kemajuan sektor pariwisata.
Dan juga sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Belitung. Sebab saat itu banyak wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke Belitung. Tentunya membuat perekonomian masyarakat tidak bergantung ke timah.
Namun, akibat Pamdemi COVID-19 di Indonesia, harapan dan mimpi itu sirna. Tidak hanya itu, penerbangan domestik pun sempat tutup. Bahkan telah berkurang jauh dibandingkan lima tahun lalu.
Saat ini di Belitung hanya ada segelintir penerbangan domestik di Belitung. Yakni dari Jakarta – Tanjungpandan. Dan juga Tanjungpandan – Pangkalpinang. Untuk hargapun bisa dikatakan sangat mahal.
Hal itu membuat sejumlah masyarakat menjerit. Mereka berharap perekonomian Belitung mulai dari sektor pariwisata dan UMKM kembali bangkit. Sehingga Belitung kembali menyala.
“Kami menginginkan kembali ke jaman Isyak. Apa -apa murah, harga tiket murah, pesawat banyak. Kita cari uang gampang. Tapi sekarang sangat sulit karena penerbangan sangat sedikit,” kata Fikri salah warga Tanjungpandan.***